Jumat, 10 Januari 2020

Kain Tenun Songket

Songket merupakan jenis kain tenunan tradisional, kain songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak, benang sutera yang berwarna, ada yang menggunakan benang sulam, ada yang menggunakan benang katun berwarna dan sebagainya. Prinsip penggunaan benang tambahan saat menenun disebut songket, karena dihubungkan dengan proses menyungkit atau mengjungkit benang lungsi dalam membuat pola hias. Pada umumnya kain songket ini dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang.

Tenun adalah proses pembuatan kain dari persilangan dua set benang dengan cara memasukkan benang pakan secara melintang padabenang-benang lungsin. Sebelum menenun dilakukan pemasangan benang-benang lungsin secara sejajar satu sama lainnya di alat tenun sesuai lebar kain yang diinginkan proses ini adalah sama pada beberapa jenis tenun, baik itu tenun songket, tenun ikat, dan sebagainya. Alat tenun dipakai untuk memegang helai-helai benang lungsin sementara benang pakan dimasukkan secara melintang di antara helai-helai benang lungsin.

Kain tenun Songket merupakan pengembangan kain tenun. Penambahan dan pengaturan benang-benang tertentu pada saat pembuatan tenun, akan diperoleh kain tenun dengan motif hiasan dari benang terentu pula. Penambahan benang khusus tersbut akan menentukan jenis kain songket yang dihasilkan. Penambahan benang khusus dilakukan dengan menganyamnya pada tempat-tempat tertentu dalam kain kasar (kain tenun sehingga membentuk motif.
Songket merupakan jenis kain tenunan tradisional Kain Tenun Songket

Berdasarkan arah benang hias yang berada pada kain dasarnya, kain songket dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kain songket lungsin dan kain songket pakan. Kain Songket Lungsin arah benang hias searah dengan benang lungsin sedangkan kain songket pakan apabila arah benang hias searah benang pakannya.

Pembuatan kain songket pada umumnya dilakukan pada alat tenun gedogan. Alat ini masih sangat sederhana karena gerakannya oleh tenaga tangan. Proses-proses yang dilakukan untuk pembuatan kain songket adalah sebagai berikut :
  • Proses mengukur benang, yaitu proses merubah gulungan benang bentuk streng menjadi tumpukan benang pada kotak atau gulungan pada kelos.
  • Proses memalet untuk benang-benang pakan yang merupakan proses penggulungan benang pada bobin palet (kleting)
  • Proses memani, merupakan proses kelanjutan dari proses mengulur benang-benang lungsin. Proses ini mengatur benang lungsin pada alat pani sebagai alat untuk menentukan panjang dan jajaran benang lungsin yang akan ditenun serta menggulungnya pada papan.
  • Proses nyisir atau proses pencucukan atau memasukan benang lungsin pada lubang sisir.
  • Proses ngelap atau proses pembentangan dan pelurusan atau perataan serta penggulungan pada papan sebagai proses hasil akhir dari penggabungan benang lungsin pada benang pakan

Di Indonesia ternyata terdapat beberapa tempat kerajinan tangan tenun songket. Kerajinan kain tenun songket dapat ditemukan di Pulau Sumatera, kalimantan, Sulawesi, dan Lombok. Motof-motif yang diciptakan juga sangat beragam, berikut ini adalah beberapa motif kain tenun songket.
  • Di pulau Sumatera pusat kerajinan songket yang terkenal dan adalah di daerah Pandai Sikek dan Silungkang, Minangkabau, Sumatera Barat, serta di Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Jenis motif kain tenun songket Pandai Sikek antara lain : motif Saik Kalamai, Buah Palo, Barantai Putiah, Barantai Merah, Tampuak Manggih, Salapah, Kunang-kunang, Api-api, Cukie Baserak, Sirangkak, Silala Rabah, dan Simasam. Sedangkan motif kain tenun songket Palembang antara lain : motif Bungo Intan, Lepus Pulis, Nampan Perak, dan Limar Beranti, motif Songket Lepus Bintang Berakam, Nago Besaung, Limar Tigo Negeri Tabur Intan, Limar Tigo Negeri Cantik Manis, Lepus Bintang Penuh, Limar Penuh Mawar Berkandang, dan motif berante berakam.
  • Di pulau Kalimantan yaitu di Sambas Kalimantan Barat. Motif kain tenun Sambas adalah flora dan fauna di Sambas dari masa ke masa, misalnya motif pucuk rebung dan motif melati.
  • Di pulau Sulawesi yaitu di Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Kain tenun ini memiliki motif antara lain motif bunga dan dedaunan, misalnya motif bunga mawar, bunga anyelir, bunga subi, serta kombinasi bunga subi dan bomba. Sementara corak tenun Donggala yang terkenal seperti palakat garusu, buya bomba, bumba kota, bomba subi kumbaja
  • Sementara di Lombok, desa Sukarara di kecamatan Jonggat, kabupaten Lombok Tengah, juga terkenal akan kerajinan songketnya. Motif yang terdapat pada kain songket Sukarara antara lain : motif subanale, kembang komak, ragi genep, tapo kemalo, dan taman rengganis.