Jumat, 03 Januari 2020

Mencari Kata Sulit dalam Pantun

Kabid Dikdas
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sudah dikenal luas dalam budaya Nusantara. Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan, namun sekarang dijumpai juga pantun tertulis. Pantun memiliki ciri-ciri yaitu: terdiri atas empat larik atau baris; bersajak dengan pola a-b-a-b; terdiri dari dua baris sampiran dan dua baris isi. Pantun terdiri atas beberapa jenis, antara lain: pantun nasihat, pantun peribahasa, pantun jenaka, pantun adat, pantun agama, dan pantun teka-teki.
  • Pantun nasehat adalah sarana untuk menyampaikan pesan yang berisikan muatan petuah atau teguran dan peringatan. Menampaikan petuah lewat pantun selain tidak berkesan menggurui, juga memiliki nilai seni yang enak ditelinga orang yang dituju tanpa membuat hatinya terluka. Melalui pantun nashehat-nilai-nilai luhur disebarluaskan di tengah-tengah masyarakat, serta diwariskan kepada anak cucu.
  • Pantun peribahasa adalah suatu bentuk peribahasa yang dibunyikan dengan bergaya berpantun. Pantun peribahasa mengandung makna yang luas, berisikan kebenaran dan menjadi semakin indah dibawakan dengan rima pantun itu sendiri.
  • Pantun jenaka adalah salah satu jenis pantun yang banyak mengundang tawa dan keceriaan. Ini dikarenakan pantun jenaka merupakan pantun yang berisi tentang kisah-kisah lucu sehingga siapapun orang yang membacannya akan dibuat tertawa.
  • Pantun adat adalah pantun yang penuh pesan bermakna atas adat istiadat yang dijunjung. Dalam beberapa tradisi budaya masyarakat, pantun adat sering dibawakan orang ketika mengadakan perhelatan yang berkenaan dengan suatu ritual adat istiadat setempat misalnya pada acara kenduri adat atau acara pernikahan adat.
  • Pantun agama adalah pantun yang didalamnya mengandung kata-kata nasehat atau petuah yang sebagai sebuah pedoman dalam menjalani hidup, yang biasanya berisi kata kata yang bisa mendorong kita untuk berbuat yang tidak melanggar aturan agama baik untuk kepentingan diri maupun bagi orang lain.
  • Pantun teka teki adalah pantun yang bersifat humor, mengandung tanya jawab di dua bait isi terakhir.

Berikut ini contoh pantun adat :
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka

(Makna : Kebiasaan yang baik harus dijaga, pusaka harus dimuliakan, maka terpelihara adat kebiasaan yang mulia )

Menanam kelapa di Pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar Kitabullah
(Makna : Adat berasal dari hukum, hukum berasal dari kitab-kitab Allah)

Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja
(Makna : kita harus saling menjaga kerukunan walaupun berbeda budaya)
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sudah dikenal luas dalam budaya Nusantar Mencari Kata Sulit dalam Pantun
Arti kata sulit dalam pantun adat di atas adalah :
  • Tanjung (Mimusops elengi) adalah sejenis pohon yang berasal dari India, Sri Lanka dan Burma. Telah masuk ke Nusantara semenjak berabad-abad yang silam. Pohon tanjung berbunga harum semerbak dan bertajuk rindang.
  • Junjung adalah menurut, menaati (perintah, petunjuk), memuliakan; menghargai dan menaati (nasihat, perintah, dsb)
  • Pusaka adalah harta benda peninggalan orang yang telah meninggal; warisan:
  • Adat adalah aturan (perbuatan dsb) yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala, cara (kelakuan dsb) yang sudah menjadi kebiasaan; kebiasaan:
  • Depa adalah ukuran sepanjang kedua belah tangan mendepang dr ujung jari tengah tangan kiri sampai ke ujung jari tengah tangan kanan (empat hasta, enam kaki).
  • Kitabullah adalah kitab-kitab yang diturunkan Allah Ta’ala kepada para rasul-Nya,
  • Luhak adalah wilayah konfederasi dari beberapa nagari di Minangkabau yang terletak di pedalaman Sumatera Barat.
  • Berumpun merupakan rumpun (perdu); menjadi satu rumpun