Rabu, 15 April 2020

Zona Laut Menurut Proses Terjadinya, Letak, dan Kedalamannya

Kabid Dikdas
Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua atau pulau dengan benua atau pulau lainnya. Laut yang sangat luas disebut samudera. Jadi laut adalah merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.

Laut merupakan wilayah yang menghubungkan antara wilayah atau daerah yang satu dengan wilayah lainnya lainnya. Laut juga merupakan habitat bagi berbagai macam organisme seperti ikan, terumbu karang, ubur-ubur, dan masih banyak organisme lainnya. Laut dibagi menjadi beberapa zona menurut proses terjadinya, menurut letaknya dan menurut kedalamannya. Berikut ini sedikit penjelasan beberapa zona laut yang ada.

1. Zona Laut Menuru Proses Terjadinya
Menurut para ahli, awal mula laut terdiri dari berbagai versi; salah satu versi yang cukup terkenal adalah bahwa pada saat itu Bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar Matahari untuk masuk ke Bumi.

Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah yang mengisi cekungan-cekungan di Bumi hingga terbentuklah lautan. Berdasarkan proses terjadinya perairan laut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
  1. Laut Ingresi. Laut ingresi terjadi karena dasar laut mengalami penurunan. Kedalaman laut ingresi pada umumnya lebih dari 200 meter. Contoh laut ingresi di wilayah Indonesia antara lain Laut Banda, Laut Flores, Laut Maluku.
  2. Laut Transgresi. Laut Trangresi terjadi karena permukaan air laut bertambah tinggi. Laut transgresi umumnya terdiri dari laut dangkal yang kedalamannya kurang dari 200 meter. Contoh laut transgresi di wilayah Indonesia antara lain Laut Cina Selatan, Laut Jawa, Selat Karimata, Selat Malaka, dan Laut Arafura.
  3. Laut Regresi. Laut regresi terjadi karena laut mengalami penyempitan akibat adanya proses sedimentasi lumpur yang dibawa oleh sungai. Contohnya Laut Banda, Lubuk Laut Flores. dan Selat Makassar.
Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghub Zona Laut Menurut Proses Terjadinya, Letak, dan Kedalamannya
2. Zona Laut Menurut Letaknya
Laut yang luas dapat dibagi-bagi ke dalam zona-zona atau wilayah-wilayah berdasarkan suatu kondisi tertentu. Berdasarkan letaknya, laut dapat dibagi menjadi tiga macam, yakni laut pedalaman, laut tepi, dan laut pertengahan :
  1. Laut Tepi adalah laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan seolah-olah terpisah dari samudera luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah. Contohnya Laut Jepang, Laut Cina Selatan dan Laut Arab.
  2. Laut Tengah. Laut tengah atau laut pertengahan yaitu laut yang terletak di antara dua benua. Contohnya Laut Tengah, laut-laut yang ada di wilayah Indonesia.
  3. Laut Pedalaman, yaitu laut terletak di tengah-tengah benua dan hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contohnya Laut Hitam, Laut Kaspia, dan Laut Baltik
Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghub Zona Laut Menurut Proses Terjadinya, Letak, dan Kedalamannya

2. Zona Laut Menurut Kedalamannya
Laut mempunyai kondisi topografi yang mirip dengan daratan. Dasar laut memiliki topografi yang tidak rata, sehingga ada yang dalam, ada yang sangat dalam, ada yang dangkal ataupun sangat dangkal. Perbedaan mengenai kedalaman laut ini membuat laut dibedakan menjadi beberapa zona atau bagian yang berbeda- beda. Berdasarkan kedalamnnya, laut menjadi beberapa zona antara lain sebagai berikut:
Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghub Zona Laut Menurut Proses Terjadinya, Letak, dan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, wilayah perairan laut terdiri dari empat zona, yaitu :
  1. Zona Litoral, yaitu wilayah antara garis pasang dan garis surut air laut. Wilayah ini kadang-kadang kering pada saat air laut surut dan tergenang pada saat air laut mengalami pasang. Zona litoral biasanya terdapat di daerah yang pantainya landai. Pada zona ini banyak terdapat banyak binatang, tapi bukan ikan melainkan undur-undur dan jingking atau kepiting darat.
  2. Zona Neritik, adalah daerah dasar laut yang mempunyai kedalaman rata-rata kurang dari 200 meter. Contohnya wilayah perairan laut dangkal di Paparan Sunda dan Paparan Sahul di wilayah perairan Indonesia. Seperti Laut Jawa, Selat Sunda dan Laut Arafuru. Sinar matahari masih banyak di zona ini. zona neritik merupakan bagian yang paling banyak terdapat ikan dan tumbuhan laut.
  3. Zona Batial, adalah wilayah perairan laut yang memiliki kedalaman antara 200 meter – 1.800meter. Secara geologis zona ini merupakan batas antara daratan dengan perairan.
  4. Zona Abisal, adalah wilayah perairan laut yang memiliki kedalaman antara 1800 m sampai 6000 m. Contohnya Palung Laut Banda (7.440meter) dan Palung Laut Mindanao (10.830 meter). Pada zona ini sinar matahari tidak mampu menembus sehingga suhu sangat rendah dan mencapai titik beku air. Selain itu tumbuhan tidak ada lagi dan jumlah binatang menjadi sedikit atau berkurang.

Berdasarkan proses terjadinya perairan laut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: laut ingersi, regresi dan transgresi. Berdasarkan letaknya laut dibedakan menjadi 3 yaitu laut tepi, laut tengah dan laut pedalaman Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 zona yaitu zona litoral, zona neritik, zona bathial dan zona abyzal.